Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Perkebunan BUMN dan Swasta Berdasarkan Rasio Keuangan dan Economic Value Added

  • Luci Paonganan Akuntansi; Politeknik LPP Yogyakarta

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menemukan perbedaan kinerja keuangan antara perusahaan perkebunan milik negara dan milik swasta. Kinerja keuangan perusahaan diukur dengan metode top down approach yakni menganalisa data-data ekonomi global/makro/industri dilanjutkan dengan analisa rasio keuangan dan analisa nilai tambah ekonomis (Economic Value Added) perusahaan. Rasio keuangan yang digunakan adalah rasio profitabilitas (Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Operation Profit Margin, Cash Flow Margin, Return On Asset dan Return On Equity), rasio solvabilitas (Debt to Asset, Debt to Equity dan Time Interest Earned), rasio aktivitas (Fixed Asset Turn Over dan Total Asset Turn Over) dan rasio likuiditas (Current Ratio). Untuk menganalisa perbandingan kinerja keuangan kedua jenis perusahaan digunakan metode penelitian deskriptif komparatif dan uji beda independent sample T-test. Penelitian dilakukan pada 11 perusahaan perkebunan milik swasta go public dan delapan perusahaan perkebunan milik negara tahun 2012 - 2016. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kinerja keuangan perusahaan perkebunan milik negara dan swasta berdasarkan rasio net profit margin, operation profit margin, return on asset, debt to asset, debt to equity dan time interest earned. Hal ini berarti profitabilitas dan solvabilitas perusahaan perkebunan swasta secara signifikan lebih baik dari perusahaan perkebunan milik negara. Hasil perhitungan nilai tambah ekonomis tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan namun secara rata-rata nilai tambah ekonomis perusahaan perkebunan swasta bernilai positif sementara perusahaan perkebunan milik negara bernilai negatif.
Kata kunci: Perusahaan Perkebunan, Kinerja Keuangan, Rasio Keuangan, Nilai Tambah Ekonomis
 
Abstract: This research aimed to find differences in financial performance between state-owned and private-owned plantation companies in the period 2012 - 2016. The company’s financial performance was measured by using top down approach method, which analyzed global/macro/industrial economic data followed by financial ratio and economic value added analysis. The financial ratios used are profitability ratios (gross profit margin, net profit margin, operation profit margin, cash flow margin, return on assets and return on equity), solvency ratio (debt to asset, debt to equity and time interest earned, activity ratio (fixed asset turn over, total asset turn over) and liquidity ratio (current ratio). To analyze the comparison of the financial performance of the two types of companies, a descriptive comparative research method and independent sample T-test were used. The research was conducted on 11 listed private-owned plantation companies and eight state-owned plantation companies in 2012-2016. The results showed significant differences between the financial performance of state-owned and private-owned plantation companies based on net profit margin, operation profit margin, return on asset, debt to asset, debt to equity and time interest earned. This means that the profitability and solvency of private-owned plantation companies is significantly better than state-owned plantation companies. The economic value added analysis did not show a significant difference but on average economic value added of private-owned plantation companies was positive while the state-owned plantation companies was negative.
Keywords: Plantation Companies, Financial Performance, Financial Ratios, Economic Value Added

Author Biography

Luci Paonganan, Akuntansi; Politeknik LPP Yogyakarta
Akuntansi; Politeknik LPP Yogyakarta

References

Biro Riset BUMN. 2016. Analisis Industri Perkebunan dan Kontribusi BUMN. Lembaga Manajemen Fakuktas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. LM-FEB UI: 2016.

Departemen Komunikasi. 2017. Bersinergi Memperkuat Resiliensi, Mendorong Momentum Pemulihan Ekonomi. Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia 2016: ISSN 0522-2572.

Departemen Komunikasi. 2016. Bersinergi Mengawal Stabilitas, Mewujudkan Reformasi Struktural. Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia 2015: ISSN 0522-2572.

Departemen Komunikasi. 2015. Memperkokoh Stabilitas, Mempercepat Reformasi Struktural untuk Memperkuat Fundamental Ekonomi. Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia 2014: ISSN 0522-2572.

Departemen Komunikasi. 2014. Menjaga Stabilitas, Mendorong Reformasi Struktural untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Berkelanjutan. Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia 2013: ISSN 0522-2572.

Departemen Komunikasi. 2013. Menjaga Keseimbangan, Mendukung Pembangunan Ekonomi yang Berkelanjutan. Bank Indonesia. Laporan Perekonomian Indonesia 2012: ISSN 0522-2572.

Direktorat Jenderal Perkebunan. 2017. Statistik Perkebunan Indonesia. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Statistik Perkebunan Indonesia 2015 – 2017.

Gunawan M. 2017. Jejak Planter Indonesia Mencapai Arena Global. Jakarta: Sinar Tani.

Hanafi MM, Halim A. 2016. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Huda GN, Sinaga BM, Andati T. 2015. The Influence of Corporate Financial Performance on Share Return. Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship 1 (3): 177 – 185.

Husnan S, Pudjiastuti E. 2015. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Yogyakarta: UPP AMP.

Kaunang CAS. 2013. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Menggunakan Rasio Profitabilitas dan Economic Value Added pada Perusahaan yang Tergabung Dalam LQ45. Jurnal EMBA 1(3): 648 – 657.

Prafitri T, Rachmida D, Maulana TNA. 2017. The Effect of Working Capital on the Profitability of Palm Oil Plantation Companies. Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship 3(2): 111-120.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2017. Statistik Harga Komoditas Pertanian Tahun 2017. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Statistik Harga Pertanian 2017.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. 2015. Statistik Harga Komoditas Pertanian Tahun 2015. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Statistik Harga Pertanian 2015.

Riswanto Y. 2017. Perkebunan Menjadi Fokus Perhatian Dunia. Media Perkebunan. Edisi 163: 12-14. Jakarta: Koperasi Pegawai Ditjend Perkebunan.

Sipayung H. 2017. Riset di Indonesia Seharusnya Sebagai Investasi. Media Perkebunan. Edisi 163: 44-45. Jakarta: Koperasi Pegawai Ditjend Perkebunan.

Sub Direktorat Statistik Tanaman Perkebunan. 2017. Statistik Kakao Indonesia 2016. Badan Pusat Statistik. ISBN: 978-602-438-186-8.

Sub Direktorat Statistik Tanaman Perkebunan. 2017. Statistik Karet Indonesia 2016. Badan Pusat Statistik. ISSN: 1978-9920.

Sub Direktorat Statistik Tanaman Perkebunan. 2017. Statistik Kelapa Sawit Indonesia 2016. Badan Pusat Statistik. ISSN: 1978-9947.

Sub Direktorat Statistik Tanaman Perkebunan. 2017. Statistik Kopi Indonesia 2016. Badan Pusat Statistik. ISBN: 978-602-438-187-5.

Sub Direktorat Statistik Tanaman Perkebunan. 2017. Statistik Tebu Indonesia 2016. Badan Pusat Statistik. ISSN: 2338-6991.

Sub Direktorat Statistik Tanaman Perkebunan. 2017. Statistik Teh Indonesia 2016. Badan Pusat Statistik. ISSN. 1978-9912

Suwarto, Octavianty Y, Hermawati S. 2014. Top 15 Tanaman Perkebunan. Jakarta: Penebar Swadaya.

Syahran R, Hakim DB, Sukandar D. 2016. The Evaluation on the Financial Performance of Paper and Pulp Companies in Indonesia. Indonesian Journal of Business and Entrepreneurship 2(3): 187 – 196.

Yusdariani N. 2016. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Perkebunan Indeks LQ45 Di BEI. Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
Published
2018-12-28
How to Cite
PAONGANAN, Luci. Perbandingan Kinerja Keuangan Perusahaan Perkebunan BUMN dan Swasta Berdasarkan Rasio Keuangan dan Economic Value Added. JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, [S.l.], v. 3, n. 2, p. 173-184, dec. 2018. ISSN 2528-0163. Available at: <http://ejournal-binainsani.ac.id/index.php/JOIA/article/view/1034>. Date accessed: 08 sep. 2024.